ANTISIPASI RADIKALISME 150 Dosen & Tendik UIN KHAS Jember Ikuti Sosialisasi Moderasi Beragama
Selasa, 5 maret 2024 sebanyak 150 lebih Dosen dan Tenaga Kependidikan UIN KHAS Jember mengikuti kegiatan sosialisasi dan penguatan moderasi agama yang bertempat di gedung kuliah terpadu UIN KHAS Jember. Hadir dalam acara itu ketua LP2M, wakil Rektor III Dr. Khairul Faizin,M.Ag, Muhammad Yahya MA.Ph.d selaku Narasumber, kepala pusat moderasi Agama, Sektaris dan para kapus di lingkungan LP2M. Dr. Zainal Abidin,M.Si ketua LP2M melaporkan bahwa jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi moderasi agama sebanyak 150 orang lebih, ini menunjukkan antusiasme yang tinggi. Komposisi peserta terdiri dari dosen dan tenaga pendidik, bahkan ada dosen senior dan tiga guru besar. Moderasi beragama menjadi salah satu dari tujuh program prioritas Kementerian Agama dan menjadi Dasacita Rektor UIN KHAS Jember.”Perintah pak Rektor bahwa moderasi beragama menjadi aktivitas di dalam dan di luar kampus, baik perkuliahan, khutbah dan kultum, begitu juga di media-media cetak, di bangku perkuliahan itu dosen dan mehasiswa kan saling interkasi ya jadi dosen harus mampu menginternalisasi moderasi agama versi kementerian agama ke dalam perkuliahan, sekali lagi versi kementerian agama bukan versi yang lain,” tegas Alumni TOT moderasi beragama Kementerian Agama ini.
Dr. Khairul Faizin, M.Ag mewakili rektor yang berhalangan hadir, dalam sambutannya menyampaikan bahwa moderasi beragama yang diselenggarakan ini adalah bagian alasan normatif karena sudah menjadi program kementerian agama dan sejalan dengan dasacita rektor. Moderasi beragama di inisiasi oleh Menteri Agama 2019 bapak Lukman Hakim Saifuddin, sehingga beliau "dilakopi" bapak moderasi beragama. Kegiatan sosialisasi moderasi beragama hari ini tidak lain untuk membetulkan lensa kacamamata kita, karena dari kita di UIN ini sudah banyak yang tahu tentang moderasi beragama, tandasnya.
Lebih lanjut ia mengutip Foucault, seorang Filosuf Postmo, tentang bagaimana memposisikan otoritas teks dalam tafsir-tafsir keagamaan di mana kekuasaan dan wewenang penafsir beroperasi di ruang-ruang tersebut. Sebagaimama juga dilakukan oleh Pak Amin Abdullah tentang pemetaan historisitas dan normatifitas dalam memahami ajaran agama. Sebagai contoh peristiwa mihnah dimana ada faktor kekuasaan dan otoritas sekaligus di dalamnya. lebih jauh lagi Dr. Khairul Faizin, M.Ag memberikan penegasan bahwa Bangsa Indonesia memiliki modal sosial, keragaman budaya dan Agama yang cukup besar, jika hal ini tidak dijaga dan dikelola dengan baik maka akan seperti api dalam sekam. Sudah banyak contoh peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi. Bila membaca hasil riset ternyata kejadian-kejadian yang memilukan itu, agama hanya dijadikan modus oleh pihak-pihak tertentu. Para oknom itu menyeret agama kedalam kepentingan ekonomi dan politik. Atas prestasi Indonesia mengelola konflik menjadi toleransi, keragaman dan demokrasi, banyak Negara-negara Barat yang mengapresiasi Indonesia, termasuk PM Inggris Tony Blair. Tepat pukul 9.45 WIB acara sosialisasi moderasi agama resmi dibuka dengan bacaan Bismillahirrohmanirrahim, kemudian dilanjutkan pemaparan materi oleh Muhammad Yahya MA.Ph.d selaku Narasumber. (Dsk)
